MEDAN (Waspada): Bursa Calon Ketua Umum KONI Sumatera Utara masih belum memperlihatkan gambaran pasti. Sosok dengan track rekord yang jelas menjadi harapan insan olahraga di daerah ini.

Seperti disampaikan tokoh dan praktisi olahraga Sumut, Zulkarnaen Purba (foto) kepada awak media, Selasa (8/4). Menurutnya, Ketum KONI Sumut memiliki peran penting dan menentukan prestasi olahraga Sumut di masa depan, khususnya pada PON XXII tahun 2028.

“Pada PON nanti kita bicara marwah dan harga diri Sumatera Utara. KONI Sumut adalah lembaga yang diamanatkan oleh Undang Undang untuk melakukan pembinaan prestasi olahraga di daerah ini. Jadi memang penting sekali peran seorang ketua umum KONI ini,” ucap Zulkarnaen Purba.

Hanya saja, lanjutnya, gambaran calon Ketum KONI Sumut periode 2025-2029 nantinya masih absurd atau belum jelas. Isu adanya calon tunggal tidak diikuti dengan track rekord yang mumpuni dalam pembinaan prestasi olahraga. Hal ini justru dapat mengancam prestasi olahraga Sumut untuk 4 tahun ke depan.

Sekretaris Umum Forki Sumut ini pun menyebut adanya peluang besar untuk peningkatan prestai olahraga daerah ini. Di mana dalam Undang Undang nomor 11 tahun 2022 memperbolehkan pejabat publik menjadi Ketua Umum KONI.

“Karena ada dua kendala dalam pembinaan prestasi olahraga di Sumut. Pertama, susahnya birokrasi dan venue yang mahal. Kedua, kendala yang sangat krusial dan klasik dari tahun ke tahun, PON ke PON adalah anggaran yang sangat minim. Sehingga Sumut tidak bisa melaksanakan pembinaan olahraga modern yang ciri khasnya, anggaran mengikuti program. Kabarnya, anggaran untuk KONI tahun ini hanya Rp8 miliar,” beber pengurus PB Forki ini.

Terkait hal tersebut di atas, sebagian besar tokoh dan praktisi olahraga yang konsern dengan pembinaan prestasi pun meminta John Lubis yang tidak menggunakan hak diskresi dari KONI Pusat untuk meringankan langkah menghadap serta meminta Gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution berkenan menjadi Ketum KONI Sumut. Hal itu untuk menyelamatkan prestasi olahraga Sumut agar tidak terjun bebas saat PON XXII mendatang

“Forki Sumut tidak mempersoalkan siapa pun nantinya yang menjadi Ketua Umum KONI Sumut. Hanya saja, dari pada salah pilih dan mengorbankan pembinaan prestasi olahraga 4 tahun ke depan. Apalagi diduga ada sekelompok orang yang ingin menguasai KONI Sumut,” katanya.

“Kalau pun harus melalui pemilihan, Ketum KONI Sumut terpilih nantinya harus membuat fakta integritas. Yaitu secara legowo mundur dari jabatannya bila gagal menempatkan Sumut di posisi terhormat pada PON XXII tahun 2028 NTT-NTB,” pungkas Zulkarnaen Purba. (rel)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.