ACEH UTARA (Waspada): Pasca pemecatan tiga kader potensial Partai Aceh, massa dari pendukung Muhammad Thaib alias Cek Mad yang tak terima melakukan aksi mendatangi Kantor DPW Partai Aceh (PA) di Geudong Kec. Samudera Geudong Kab. Aceh Utara, Rabu (9/4).

Informasi tersebut diketahui setelah beredarnya video massa pendukung Cek Mad masuk dalam Kantor DPW PA dan menolak serta mempertanyakan alasan pemecatan tersebut. Sehingga dalam rekaman video berdurasi 26 detik itu pada pukul 15.32 WIB terkesan sedang terjadi kisruh internal dalam tubuh PA.

Video yang telah beredar dalam sejumlah grup WA itu sempat menarik perhatian publik. Hampir sebagian besar masyarakat menduga telah terjadi kisruh atau konflik internal.

Apalagi pemecatan tiga kader termasuk Cek Mad diduga bertujuan untuk meloloskan Salmawati yang merupakan istri Gubernur Aceh Muzakkir. A. Manaf alias Mualem menjadi Pengganti Antar Waktu (PAW) DPR Aceh.

Diketahui Cek Mad seharusnya menjadi kandidat kuat pengganti antarwaktu Ayah Wa. Sementara Ermiadi dan Anwar Sanusi juga mendapat peluang menjadi pengganti Ayah Wa di DPR Aceh, setelah PA memecat Cek Mad. Terlebih Tarmizi Panyang yang berada di posisi keenam dengan memperoleh 16.350 suara sah di Dapil 5 dalam Pileg 2024 lalu telah mengundurkan diri dari calon legislatif ketika menjadi calon Wakil Bupati Aceh Utara di Pilkada 2024.

Namun Cek Mad merasa terkejut dan tidak terima atas pemecatan itu karena dirinya merasa tidak melakukan kesalahan.

Kedatangan massa itu karena Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Aceh memecat tiga kader potensialnya pada 5 Maret 2025 lalu. Ketiga kader tersebut adalah Muhammad Thaib alias Cek Mad, Anwar Sanusi dan juga Ermiadi.

Pemberhentian ketiga kader PA tersebut diketahui berdasarkan surat keputusan yang ditandatangani Ketua Umum DPP PA, Muzakir Manaf dan Sekjen Zulfadhli A, Md.

Pemecatan terhadap Cek Mad tertuang dalam SK Nomor: 119/KPTS-DPP/B/PA/III/2025. Sementara pemecatan terhadap Anwar Sanusi dijabarkan dalam SK Nomor: 121/KPTS-DPP/B/PA/III/2025.

Jhonny Bantah Adanya Kisruh

Sementara itu Ketua DPW PA Jhony meluruskan informasi yang beredar dan membantah terjadi kisruh internal.

Jhonny membenarkan adanya kedatangan tim pendukung Cek Mad secara pribadi dan bukan sebagai orang partai. Mereka datang karena ingin mempertanyakan perihal pemecatan kader tersebut.

Meski awalnya sempat bersitegang, namun pada akhirnya Jhony mampu meredam dan mencairkan suasana dengan menjawab setiap pertanyaan.
Jhonny menjelaskan hal itu sudah sesuai mekanisme dan aturan yang berlaku untuk seluruh partai politik yang ada.

Namun bila ada pihak yang tidak bisa menerima keputusan tersebut, maka dipersilakan menempuh jalur lain sesuai yang diinginkannya.

Jhonny menegaskan hal paling penting perlu digarisbawahi adalah setiap kader yang maju sebagai caleg partai politik itu ada yang namanya menandatangani fakta integritas.

“Isi dalam fakta integritas itu menyatakan dirinya siap mengundurkan diri atau dipecat oleh partai bila diperlukan. Hal ini berlaku untuk semua partai politik,” terangnya.

Jhonny meminta jangan ada pihak yang terpancing suasana, karena tidak ada masalah atau kisruh di DPW PA. Sekarang suasana sudah kondusif dan tidak ada masalah. (b09)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.